Skip ke Konten

Banyak Pelaku Usaha Salah! KBLI Ini Tak Boleh Digabung di OSS

Tidak semua jenis usaha bisa digabungkan dalam satu NIB. Salah satu kasus yang sering membuat bingung pelaku usaha adalah KBLI perdagangan besar dan eceran. Kenapa tidak bisa bersamaan?

📘 Mengenal KBLI Perdagangan Besar & Eceran

Perdagangan Besar (Wholesale)

adalah usaha menjual barang dalam jumlah besar ke pelaku bisnis lain (B2B)

Contoh :

  • 46411 – Tekstil
  • 46201 – Hasil pertanian

Perdagangan Eceran (Retail)

menjual langsung ke konsumen akhir (B2C).

Contoh:

  • 47111 – Toko swalayan
  • 47911 – Toko online (e-commerce)

❗ Kenapa Tidak Bisa Disatukan di NIB?

Sistem OSS (Online Single Submission) menolak gabungan KBLI ini karena:

1.Berbeda Orientasi Usaha

  • Perdagangan besar: skala besar, antar bisnis
  • Perdagangan eceran: langsung ke konsumen

2. Regulasi & Risiko Usaha Berbeda

  • Retail harus mengikuti regulasi perlindungan konsumen
  • Wholesale berfokus pada logistik & distribusi

3. Sistem OSS RBA Otomatis Memfilter

OSS RBA mengklasifikasikan izin berdasarkan tingkat risiko dan jenis usaha. Jika tidak cocok, sistem otomatis menolak.

🔗 Penjelasan OSS RBA – oss.go.id 



🛠️ Solusi Bila Ingin Menjalankan Keduanya

  • Buat dua entitas usahaMisalnya: satu CV untuk wholesale, satu lagi untuk retail.
  • Gunakan KBLI utama dulu. Prioritaskan salah satu, lalu daftarkan yang lain di badan usaha berbeda jika perlu.
  • Konsultasikan ke notaris/ahli OSSAgar legalitas dan perizinan tetap sesuai peraturan.

Jika kamu berencana menjalankan usaha multi-sektor, sebaiknya pisahkan dengan rencana yang matang. OSS RBA mendorong transparansi dan ketertiban izin usaha — termasuk untuk KBLI perdagangan besar dan eceran.

 

Butuh bantuan memilih KBLI atau urus NIB?

Tim kami siap bantu secara legal dan efisien.

Hubungi Kami 

Ketahui lebih lanjut


di dalam Tips
Kelebihan Mengunakan Hot Desk: Solusi Fleksibel untuk Produktivitas Maksimal
Hot desk adalah sistem kerja di mana tidak ada meja kerja tetap untuk setiap karyawan. Siapa pun bisa menggunakan meja yang tersedia, berdasarkan prinsip "first come, first served". Sistem ini biasa diterapkan di coworking space, startup, hingga perusahaan besar yang mengutamakan efisiensi ruang dan biaya.